Makalah Ini Di Susun Oleh :
Rita Hartati
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
SEBELAS APRIL SUMEDANG
2011 / 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Manajemen
kepegawaian dan sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam
mengelola,mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga bisa berfungi secara
produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan.
Sumber
daya manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud
keseimbangan antar kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi
perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama perusahaan agar dapat
berkembang secara produktif dan wajar.
Perkembangan
usaha dan organisasi perusahaan sangatlah bergantung pada produktivitas tenaga
kerja yang di perusahaan. Dengan peraturan manajemen sumber daya manusia secara
propesional, diharapkan pegawai bekerja secara produktif. Pengelolaan pegawai
secara propesional ini harus dimulai sejak perkrekrutan
prgawai,penyeleksian,pengklasipikasian. Penepatan pegawai sesuai dengan
kemampuan, penataran dan pengembangan kalir.
1.2
Rumusan
Masalah
Masalah-masalah yang akan di pecahkan dalam makalah ini
yaitu sebagai berikut:
1. Apakah
pengertian dari SDM ?
2. Apakah
yang menjadi tujuan dan kegunaan perencanaan SDM ?
3. Bagaimana
langkah-langkah perencanaan SDM ?
1.3
Tujuan
dan manfaat
Tujuan dalam pembuatan makalah ini dibagi kedalam dua
tujuan yakni dilihat dari tujuan secara umum dan secara khusus.
Ø Tujuan
secara umum yaitu untuk memberikan pemahaman mengenai perencanaan sumber daya
manusia dan tenaga kerja.
Ø Tujuan
secara khusus yaitu Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah perencanaan Sumber Daya Manusia. Yang diharapakan
mahasiswa dapat memahaminya secara mendalam.
Manfaat pembuatan makalah ini yaitu:
1. Bagi
penulis manfaatnya yakni menambah wawasan serta dapat memahami tentangs sumber
daya manusia dan tenaga kerja
2. Bagi
STIE, manfaat dibuatnya makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah
wawasan ilmu pengetahuan tentang Perencanaan sumber dana manusia.
1.4
Kerangka
Pemikiran
Dalam penulisan makalah ini, diulis kerangka pemikiran
sebagai berikut :
Daftar Isi
Bab l Pendahuluan
Latar belakang, Rumusan masalah,
Tujuan Masalah,kerangka pemkiran
Bab ll Pembahasan
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Bab lll Penutup
Kesimpulan
Daftar pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
Perencanaan
Sumber Daya Manusia
Perencanaan
merupakan suatu kegiatan atau proses yang sangat penting dalam berbagai
kegiatan dalam suatu organisasi,termasuk dalam Manajemen Sumber Daya Manusia,
sebab perencaan merupakan prasyarat pelaksaan kegiatan yang akan dilakukan. Hal
ini dapat dipahami sebab secara umum perencanaan merupakan proses penentuan
tujuan, pengevaluasian berbagai arternatif pencapaiannya, dan penentuan
tindakan yang akan diambil. Dalam konteks Manajemen Sumber Daya
Manusia,perencanaan merupakan proses penentuan sumber daya manusia dan tindakan
untuk mendapatkannya.
2.1 Pengertian
Perencaan Sumber Daya Manusia
Pengertian
perencanaan sumber daya manusia didefinisikan oleh para ahli secara berbeda.
§ Menurut Torrington dan Tan Chwee
Huat
Perencanaan
sumber daya manusia merupakan kegiatan khusus yang berkaitan dengan penentuan
kebutuhan sumber daya manusia perusahaan, baik kebutuhan jangka pendek maupun
jangka panjang.
§ Menurut William B. Werther dan
Keith Davis
Proses
yang sistematis untuk meramalkan kebutuhan pegawai ( Demand ) dan ketersediaan
(supplay ) pada masa yang akan datang,baik jumlah maupun jenisnya sehingga
departemen Sumber Daya manusia dapat merencanakan pelaksanaan
rekruitmen,seleksi,pelatihan, dan aktivitas yang lain dengan lebih baik.
Berdasarkan
kedua definisi diatas dapat dikatakan bahwa :
Perencanaan
sumber Daya Manusia merupakan proses penentuan kebutuhan pegawai pada masa yang
akan datang berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam perseedian
tenaga kerja yang ada.
2.2 Tujuan
Dan Kegunaan Perencanna Sumber Daya Manusia
Ketersediaan
sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas-tugas pada
masa-masa yang akan datang adalah sangat penting untuk memastikan bahwa
kegiatan perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik.
Tindakan-tindakan
yang akan dilakukan harus direncanakan sebelumnya untuk memastikan atau
meminimalkan gangguan pada perencanaan perusahaan. Jika jumlah pegawai lebih
besar dari pada kebutuhan, itu mengimplikasikan bahwa perusahaan kurang baik
memanfaatkan sumber daya manusianya dan sebaliknya. Secara lebih luas dapatlah
dikatakan bahwa perencanaan SDM yang baik akan :
1. Memperbaiki
pemanfaatan sumber daya manusia
2. Menyesuaikan
aktivitas sumber daya manusia dan kebutuhan di masa depan secara efsien.
3. Melengkapi
informasi sumber daya manusia yang dapat membantu kegiatan sumber daya manusia
dan organisasi lain.
2.3 Langkah-langkah
Perencanaan SDM
Sesuai
dengan fungsi nya untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya dari asfek
sumber daya manusia, sebagai mana di singgung di atas, dan fokus perhatian
perencanaan sumber daya manusia ditujukan pada proses peramalan dan penentuan
kebutuhan SDM di masa depan, maka proses penentuan tersebut dilakukan melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Analisis
beberapa faktor penyebab perubahan kebutuhan sumber daya manusia,
2. Peramalan
kebutuhan sumber daya manusia di masa yang akan datang,
3. Penentuan
kebutuhan sumber daya manusia di masa yang akan datang,
4. Analisis
ketersediaan (supply) sumber daya manusia dan kemampuan perusahaan, dan
5. Penentuan dan implementasi program.
2.3.1 Analisis Beberapa Fakto Penyebab Perubahan
kebutuhan Sumber Daya Manusia
Ada sejumlah faktor yang dapat
mempegaruhi perusahaan,yang dapat berubah pada masa yang akan datang, yang bisa
mengakibatkan pula perubahan kebutuhan sumber daya manusia, yaitu :
a. Perubahan-perubahan
dalam lingkungan eksternal ( faktor eksternal )
b. Perubahan-perubahan
keputusan internal organisasi (faktor organisasi), dan
c. Perubahan-perubahan
tenaga kerja organisasi (faktor work
force)
a.
Perubahan-perubahan
dalam Lingkungan Eksternal
Faktor eksternal dapat meliputi
keseluruhan faktor yang biasanya berapa di luar kendali organisasi yang
senantiasa mengalami perubahan-perubahan seperti ekonomi, politik, teknologi,
dan persaingan.
Situasi ekonomi yang sering berubah
seperti inflasi dan tingkat suku bunga yang tinggi, sebagai akibat dari
kebijakan moneter dalam suatu negara, dapat mempengaruhi daya beli konsumen
yang diproduksi menurut, dan penurunan aktivitas akan mengakibatkan penurunan
aktivitas akan mengakibatkan penurunan kebutuhan sumber daya manusia atau
sebaliknya.
Perubahan-perubahan dalam bidang
teknologi seperti munculnya barang-barang teknologi proses produksi yang baru,
misalnya otomatisasi produksi yang di kendalika oleh komputer, mempengaruhi
jenis tenaga kerja tertentu, dan kebutuhan tenaga kerja tertentu, dan kebutuhan
tenaga kerja tertentu, dan kebutuhan tenaga kerja manual menjadi berkurang
jumlahnya.
Keseluruhan
faktor ini terlihat dengan jelas dan sewaktu-waktu dapat berubah sehingga
senantiasa harus diramalkan oleh perencanaan sumber daya manusia.
b. Perubahan-Perubahan Keputusan Internal organisasi
Ketika
terjadi perubahan dalan lingkungan eksternal organisasi, secara langsung atau
tidak langsung itu dapat mempengaruhi keputusan-keputusan internal organisasi
yang meliputi strategi, budget, ramalan-ramalan penjualan, ekspansi atau usaha
baru, rancangan organisasi, dan rancangan pekerjaan.
Strategi sebagai tujuan cara untuk mencapai tujuan dapat
berubah sebagai akibat dari perubahan situasi eksternal atau internal.
Misalnya, strategi organisasi yang menekankan pada efesiansi, yang oleh Michael
Proter disebut dengan lebih menekankan
pada otomatisasi, yang dapat mengakibatkan adanya rencana penciutan tenaga
kerja pengurangan secarara langsung terhadap jumlah tenaga kerja yang dimiliki.
Budget yang harus dikurangi atau
ditambah sebagai bagian dari rencana strategi yang dijalankan secara langsung
akan mengakibatkan kebutuhan tenaga kerja yang lebih besar atau lebih kecil
juga jenis tenaga kerja dalam hal keterampilan yang dibutuhkan.
Ramalan-ramalan penjualan atau
produksi dapat berubah sebagai akibat dari situasi ekonomi atau persaingan,
dimana semakin banyaknya kemungkinan pesaing baru memasuki industri yang
digeluti perusahaan akan mengakibatkan para pemain baru mengambil sebagian
pangsa pasar yang dimiliki. Ketika organisasi melakukan cost ledership strategy, mungkin harus dilakukan pengurangan
unit-unit organisasi,baik pengurangan secara pertikal maupun harizontal.
Situasi ini mempengaruhi secara langsung jumlah tenaga kerja. Dari perancangan
pekerjaan dari aspek organisasi,strategi,dan keprilakuan,harus dilakukan
perancangan ulang pekerjaan, misalnya melalui job enlargement yaitu peningkatan jumlah cakupan pekerjaan yang
harus dilakukan dan job enrichment
yaitu peningkatan ekonomi yang dimiliki oleh para pekerja, yang akan
mengakibatkan pengurangan atau penambahan tenaga kerja.
c. Perubahan-perubahan Tenaga Kerja Organisasi
Jumlah
tenaga kerja yang dimiliki perusahaan senantiasa akan mengalami perubahan, yang
secara langsung akan mempengaruhi kebutuhan jumlah tenaga kerja sebagai akibat
adanya pegawai yang pensiun ( retiremen
), mengundurkan diri ( resignation ),
pemutusan hubungan kerja ( termination ),
meninggal dunia, dan adanya jam kerja yang hilang melalui absensi yang
disengaja oleh pegawai atau yang tidak disengaja oleh akibatsakit dan
lain-lain.
2.3.2 Peramalan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Peramalan kebutuhan tenaga kerja
sebagaimana inti dari proses perencanaan sumber daya manusia harus dilakukan,
meskipun merupakan sesuatu yang sulit. Untuk ini sejumlah teknik peramalan
dikemukakan oleh para ahli, dari yang sederhana hingga yang sulit.
teknik-teknik tersebut meliputi :
a. Ramalan
para ahli ( expert forecast ) atau judgement tech nique
b. Analisis
kecenderungan atau Tren analysis
c.
Budget
and planning analysis
d.
New
venture analysis
e.
Computer
analysis, dan
f.
Statistical
analysis
a.
Ramalan
Para ahli ( expert forecast ) atau Judgement Tech Nique
Yaitu
ramalan yang didasarkan pada penilaian para ahli ramalan ini dalam bentuknya
dapat berupa :
§
Nominal Delphi Tecnique ( NGT )
Yaitu,
menghadirkan lima sampai sepuluh ahli, kemudian ditanyakan mengenai misalnya
apa yang disebabkan perubahan kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang.
§
Delphi Tecnique
Yaitu,
apabila para ahli tidak dapat berdiskusi secara bersama-sama. Perencanaan suber
daya manusia meminta pendapat beberapa ahli tentang kebutuhan sumber daya
manusia pada masa yang akan datang.
§
Perkiraan Manajer
Yaitu, kebutuhan sumber daya manusia diperkirakan oleh ,manajer
puncak, kemudian diberikan ke manajer dibawahnya untuk ditanggapi atau
sebaliknya, manajer paling bawah diminta untuk menentukan kebutuhan sumber daya
manusia yang seterusnya di sampaikan ke manajer yang lebih tinggi untuk di
simpulkan dan direvisi.
b.
Analisis
Kecenderungan
Analisis dilakukan berdasarkan
kecenderungan kebutuhan pada masa lalu, yang dapt dilakukan melalui :
§
Ekstrapolisasi
Yaitu, mengasumsikan bahwa tingkat perubahan pada
masa lalu sama dengan yang akan datang, misalnya jika masa lalu rata-rata
kebutuhan pegawai adalah 20 orang setiap bulan pada dua tahun terakhir, maka
untuk tahun depan dibutuhkan sebanyak 240 orang.
§
Indeksasi
Yaitu,
Menghitung bahwa rasio antara jumlah pegawai dan jumlah penjualan atau produksi
pada masa yang lalu sama dengan masa yang akan datang. Misalnya pada tahun lalu
untuk memproduksi 10.000 unit barang, dibutuhkan tenaga kerja operasi sebanyak
100 orang, sehingga rasio output
dengan produksi adalah 1 : 100. Bahwa diperkiraan tahun depan produksi naik
menjadi 15.000 akibat adanya petrmintaan yang meningkat, maka dapat
diperhintungkan bahwa kebutuhan tenaga kerja yang harus dipersiapkan adalah
sebesar 150 orang.
c. Budget and planning analysis
Yaitu
dari jumlah budget yang disetujui, di dalamnya juga telah tercermin jumlah
kebutuhan pegawai, yang pada umumnya dilakukan setiap departemen yang ada dalam
perusahaan.
d. New venture analysis
Yaitu menghitung jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan dengan memandingkanya dengan pembukuan usaha baru yang pernah
dilakukan oleh perusahaan lain.
e. Computer analysis
Yaitu
suatu program perhitungan yang dilakukan oleh komputer melalui rumus matematika,
rasio-rasio atau indeksasi, dan ekstrapolasi secara bersama- sama.
2.3.3 Penentuan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Di
Masa yang Akan Datang
Setelah
menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan
kebutuhan sumber daya manusia,yang menggantikan siapa apabila suatu jabatan (
pekerjaan ) kosong. Replacement chart
seperti bagan organisasi yang menjanjikan semua jabatan yang ada dan
menyebutkan kemungkinan calon pengganti berikut informasi mengenai keadaan
pegawai tersebut sebagaimana dijabarkan pada gambar 4-1.
Tabel 4-1: Staffing Table Kebutuhan Pegawai Per Bulan Bagian Operational
n
|
Nama Jabatan
|
Bagian
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
jml.
|
1
|
Direktur
|
Operasionai
|
|||||||||||||
2
|
Manajer
|
Operasional
|
|||||||||||||
3
|
Supervisor
|
Operasionai
|
2
|
2
|
2
|
2
|
8
|
||||||||
4
|
Pramuniaga
|
Operasional
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
24
|
5
|
Kebersihan
|
Operasionai
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
36
|
6
|
Keamanan
|
Operasional
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
12
|
7
|
Kasir
|
Operasional
|
Contoh di atas menunjukkan jumlah pegawai yang
dibutuhkan dalam satu tahun. Jumlah ini didasarkan pada
analisis sebab-sebab perubahan pegawai, di mana perubahan
diperkirakan muncul akibat adanya pegawai yang meninggalkan pekerjaannya, dan faktor penyebab yang
lain tidak ada. Misalnya. pada contoh itu,
untuk supervisor dibutuhkan tambahan 2 orang
untuk setiap tiga bulan. Ini didasarkan pada tingkat perputaran kerja untuk jabatan tersebut.
Kemudian untuk pramuniaga tingkat perputarannya cukup tinggi, yang
diperkirakan rata-rata 2 orang per buian, dan untuk petugas
kebersihan lebih tinggi lagi,
yaitu sebanyak 3 orang, dan seterusnya. Untuk kebutuhan jangka
panjang, analisisnya akan lebih rumit dan lebih sulit, tetapi sebaiknya juga
harus dibuat.
2.3.4 Analisis Ketersediaan {Supply) Sumber Daya
Manusia dan Kemampuan Perusahaan
Setelah menganalisis faktor-faktor
yang menyebabkan perubahan kebutuhan pegawai, langkah selanjutnya adalah
menganalisis ketersediaan tenaga kerja, yang dapat diperoleh dari dua sumber,
yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal adalah pegawai yang
ada di dalam perusahaan yang dapat dipromosikan, ditransfer untuk mengisi
jabatan yang kosong, atau profil dari pegawai pada saat ini yang mencerminkan
kemampuan perusahaan. Sumber eksternal adalah supply dari luar perusahaan yang
dapat direkrut. Analisis ini diperlukan untuk menentukan jumlah pegawai yang
dibutuhkan yang berkaitan dengan rencana kegiatan selanjutnya, yaitu apakah
perlu dilakukan rekrutmen. Bila sumber internal memadai tentunya tidak perlu
dilakukan rekrutmen, tetapi bila sumber internal tidak tersedia, mungkin periu
dilakukan rekrutmen dengan asumsi sumber eksternal cukup. Namun, bila sumber
eksternal tidak mencukupi, mungkin perusahaan dapat memikirkan strategi lain
seperti mengubah cara mempekerjakan pegawai yang ada, yang diikuti dengan
program-program lainnya, misalnya mendesain ulang pekerjaan. struktur, kegiatan
pelatihan, dan Iain-lain.
a. Memperkirakan
ketersediaan sumber internal
Menaksir
ketersediaan sumber daya manusia internal merupakan proses pemeriksaan tenaga
kerja yang ada saal ini, baik jumlah maupun jenisnya. Beburapa teknik analisis
yang dapat digunakan adalah membuat apa yang disebut dengan replacement chart,
yaitu gambaran singkat mengenai siapa yang menggantikan siapa apabila suatu
jabatan (pekerjaan) kosong. Replacement chart seperti bagan organisasi yang
menyajikan semua jabatan yang ada dan menyebutkan ke-mungkinan calon pengganti
berikut informasi mengenai keada-an pegawai tersebut sebagaimana dijabarkan
pada Gambar 4-1.
Gambar 4-2: Replacement Summaryuntuk
Manajer Operasional
Pemegang Jabatan
|
Sahidi
|
Usia
|
58 tahun
|
Kosong
|
2
tahun lagi
|
Alasan
|
Pensiun
|
Pangkat/Gaji
|
IIIB/2 juta
|
Masa Kerja
|
15 tahun
|
Caion I
|
Handoko
|
Usia
|
56 tahun
|
[abatan Saat Ini
|
Manajer Bagian Pakaian Pria
|
Vlasa Kerja
|
10
tahun
|
Kinerja
|
Sangat baik
|
Sumber
|
Daftar
Penilaian Pegawai
|
Kebutuhan
Latihan
|
Tidak
perlu
|
Galon II
|
Ikiwono
|
Usia
|
54
tahun
|
(abatan Saat Ini
|
Manajer Bagian Pakaian Anak
|
Masa Kerja
|
8 tahun
|
Kinerja
|
Baik
|
Sumter
|
Daftar Penilaian Pegnwai
|
Kebutuhan
Latihan
|
Membutuhkan latihan mengenai kepemimpinan
|
Untuk membantu membuat replacement chart dan replacement summary, perusahaan dapat
melakukan apa yang disebut dengan human
resource audit, yaitu sebuah proses mengumpulkan informasi dengan meinakai
formulir khusus untuk memeriksa keadaan sumber daya manusia saat ini, yang
meliputi keterampilan, pengalaman, pendidikan, dan data pribadi lainnya yang
menggambarkan keadaan pegawai yang ada. Untuk non-manajer disebut dengan skill inventory dan untuk manager
disebut dengan management inventory.
Sebagai contoh skill inventory, perhatikan
Gambar 4-3.
Gambar 4-3: Formulir Skill Inventory
I. Diisi oleh Departemen Sumber Daya Manusia
A. Nama:
B. Jabatan:
C. Usia:
D. Masa
Kerja:
E. Jabatan
yang pernah diduduki:
a.
dari sampai
b.
dari sampai
c.
dari sampai
II.
Diisi oleh pegawai
6. Keahlian
khusus (diisi oleh pegawai):
a.
b.
c.
1.
Gambaran tugas saat ini:
2.
Tanggung jawab:
9.
Tingkat pendidikan: a. SD b. SMP
c, SLA d. Perguruan Tinggi
10.
Latihan yang pernah diikuti:
a.
b.
c.
III.Diisi oleh Departemen Sumber
Daya Manusia
11. Penilaian
unjuk kerja
12. Dapat
dipromosikan untuk jabatan
13. Kelemahan
pada saat ini
14. Supervisor
a. Nama:
b. Tanggal:
c. Tanda
tangan:
Ini
adalah formulir yang memuat data mengenai din pegawai seperti nama, jabatan,
usia, masa kerja, jabatan yang pernah diduduki, keahlian khusus yang dimiliki
seperti yang berkaitan dengan bahasa, penggunaan mesin dan peralatan, gambaran
tugas-tugas, tanggung jawab, pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti, evaluasi
umum mengenai unjuk kerja, kesiapan untuk dipromosikan, kelemahan yang dimiliki
saat ini, nama supervisor, tanggal dan tanda tangan.
Formulir ini,
bentuk dan susunannya bisa berbeda-beda untuk setiap perusahaan, yang jelas
formulir merupakan alat pengumpulan informasi tentang pegawai dan alat
penyajian informasi yang bermanfaat untuk menganalisis penempatan sekaligus
untuk penentuan ketersediaan pegawai saat ini dan pada masa yang akan datang.
Kemudian
perlu dibuat succession planning yang merupakan skema pergantian
dan penempatan pegawai yang akan datang melalui promosi dan transfer untuk
pegawai-pegawai kunci dan yang memiliki karier panjang dalam organisasi. Ini
sesungguhnya hampir sama dengan replacement
chart, perbedaannya dengan succession
planning adalah replacement chart
menyangkut seluruh jabatan yang ada melalui jalur struktur organisasi, lebih
pada jangka pendek, dan penentuan calon-calon pengganti yang paling
memungkinkan dalam jangka pendek. Sedangkan succession
planning hanya pada jabatan kunci, menentukan calon pengganti yang paling
potensial dalam jangka panjang, dan tidak selalu melalui jalur struktur
organisasi.
Teknik
lain yang dapat digunakan adalah Markove
analysis dan vacancy analysis. ( Markove analysis merupakan salah satu
teknik kuantitatif dengan menggunakan tingkat promosi, turn over, dan transfer untuk menganalisis kemampuan sumber daya
manusia masa depan yang didasarkan pada kemungkinan di masa lalu. Asumsi yang
digunakan adalah pola dan kemungkinan
yang sama akan
terjadi pada masa depan. Vacancy analysis hampir sama dengan Markove analysis.
Perbedaannya terletak pada pola dan kemungkinan perubahan yang didasarkan pada
pertimbangan manajer. Misalnya dalam sebuah perusahaan pada tahun 1997 sampai
1998, dari sejumlah pegawai operasional yang ada (400 orang), 80 orang (20%)
mengundurkan diri, 10 orang (2,5%) pindah ke bagian lain, 10 orang (2,5%)
dipromosi-kan, dan penurunan potensi 2,5%. Pola perubahan ini dipakai sebagai
landasan untuk memperkirakan keadaan pada tahun 2000. Misalnya, pegawai
operasional saat ini (1999) ada 300 orang, yang berarti persediaan pada tahun
2000 adalah:
300 - (20% x
300) - (2,5% x 300) - (2,5% x 300) - (2,5% x 300)
=
300-60-7,5-7,5-7,5 = 218
b. Memperkirakan ketersediaan sumber eksternal
Hasil dari analisis
sumber internal akan memperlihatkan kebutuhan pegawai yang dapat dipenuhi dari
dalam melalui promosi atau transfer, dengan terlebih dahulu melakukan beberapa
pelatihan ataukah tidak. Akan tetapi, beberapa jabatan yang kosong mungkin tidak
dapat diisi dari dalam, yang mungkin diakibatkan adanya jabatan-jabatan yang
sama sekali baru atau dapat pula diakibatkan lemahnya program-program
kepegawaian yang dijalankan selama ini, sehingga pegawai yang ada tidak ada
niat untuk mengembangkan diri dan tidak siap untuk mengisi kekosongan jabatan
yang ada. Oleh karena itu, organisasi harus mengisinya dari sumber eksternal.
Untuk itu diperlukan analisis sumber eksternal untuk melihat kemungkinan
pengisiannya dan kemungkinan melakukan tindakan-tindakan proaktif.
Sumber eksternal
mcrupakan ketersediaan tenaga kerja pada pasar tenaga kerja. Ketersediaan
jumlah pegawai yang ada di pasar tenaga kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti jumlah yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga pendidikan dan latihan,
kecenderungan perubahan demogratis, kecenderungan masyarakat dalam mengambil
spesialisasi, dan perubahan-perubahan minat atau sikap terhadap suatu pekerjaan
dan Iain-lain.
Supply eksternal dapat dianalisis
dari jumlah yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan dan latihan yang ada,
apakah termasuk dalam kategori full employment atau tidak.Bilamana situasinya
full employment, berarti organisasi harus bersaing dengan perusahaan lain atau
mendapatkan dari perusahaan yang sudah mempekerjakan mereka, kemudian mereka
berada di mana, apakah di seluruh daerah (negara) atau daerah-dacrah tertentu
saja. Hal ini perlu diketahui berkaitan dengan pemilihan metode rekrutmen yang
akan dilakukan. Untuk pekerja-pekerja terdidik atau terlatih, biasanya
supply-nya lebih rendah daripada kebutuhan, tetapi untuk pekerja-pekerja tidak
terlatih umumnya yang terjadi sebaliknya.
Kecenderungan demografis mcrupakan kecenderungan perubahan
dalam bidang kependudukan sebagai akibat dari perubahan tingkat kelahiran yang
mempengaruhi komposisi kelompok usia penduduk pada masa depan (biasanya dalam
jangka panjang). Hal ini akan berpengaruh pada supply tenaga kerja pada masa
mendatang. Bilamana misalnya saat ini (tahun 1999) tingkat kelahiran rendah,
berarti pada tahun 2020 akan mempengaruhi supply tenaga kerja, khususnya
mengenai jumlahnya.
Bidang spesialisasi
yang diambil dan diminati oleh masyarakat dapat dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor, misalnya tingkat insentif atau gaji yang diperoleh dari spesialisasi
tersebut. Contohnya bidang teknologi dan ekonomi/bisnis lebih di-gandrungi oleh
para lulusan sekoiah lanjutan karena prospek kerjanya lebih menggiurkan. Dalam
bidang spesialisasi ini juga terdapat subspesiaiisasi seperti civil engineering, teknik kimia,
arsitektur, akuntan, dan manajemen. Juga terdapat perbedaan minat masyarakat
yang pada akhirnya dapat mempengaruhi supply
tenaga kerja pada masa yang akan datang.
2.3.5 Penentuan dan Implementasi Program
Berdasarkan kebutuhan (demand) dan ketersediaan (supply)
tersebut beberapa kemungkinan dapat terjadi seperti:
a.
Tidak ada perbedaan antara kebutuhan dan
ketersediaan pegawai (supply sama dengan demand).
b.
Terjadi kelebihan supply tenaga kerja
(supply lebih besar daripada demand).
c.
Terjadi kekurangan supply tenaga kerja
(supply lebih kecil daripada demand).
Selanjutnya,
berdasarkan situasi di atas, akan dilakukan berbagai program seperti penarikan
pegawai baru bilamana terdapat kekurangan pegawai, pelatihan untuk pegawai yang
ada agar siap mengisi kekurangan yang ada, melakukan perubahan cara kerja
seperti meningkatkan jam kerja dengan kerja lembur, melakukan kontrak kerja
dengan pihak luar, dan Iain-lain sehingga tidak perlu melakukan penarikan
pegawai baru. Kemudian, bila terjadi kelebihan pegawai, mungkin tidak akan
melakukan perekrutan, mungkin akan melakukan penawaran kepada pegawai untuk
pensiun dini, mengurangi jam kerja, dan Iain-lain. Bila tidak ada kesenjangan
antara kebutuhan dan ketersediaan, perusahan mungkin tidak akan melakukan
tindakan apa-apa, meskipun hal ini mungkin jarang terjadi.
Keseluruhan langkah di
atas dapat digambarkan dalam bentuk model
seperti tampak pada Gambar 4-4.
seperti tampak pada Gambar 4-4.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan sumber
daya manusia merupakan proses penentuan kebutuhan sumber daya manusia suatu
organisasi, baik jumlah maupun jenisnya pada masa yang akan
datang, serta penentuan berbagai bentuk program dalam
penyediaan tenaga kerja. Proses tersebut dilakukan melalui
langkah-langkah analisis faktor-faktor penyebab perubahan kebutuhan, peramalan kebutuhan,
dan analisis supply tenaga kerja, baik secara internal maupun
ekstemal.
Analisis beberapa faktor penyebab perubahan dilakukan dengan menganalisis perubahan-perubahan lingkungan
ekstemal,
keputusan-keputusan
organisasi, dan perubahan tenaga kerja.
Peramalan kebutuhan merupakan usaha untuk menentukan
jumlah kebutuhan yang dapat dilakukan melalui
teknik-teknik ramalan para ahli, analisis kecenderungan, analisis budget
and planning, analisis new venture, analisis
komputer, dan analisis statistik.
Setelah melakukan peramalan
kebutuhan, perusahaan melakukan analisis supply SDM yang ada (internal
dan ekstemal), misalnya dengan teknik-teknik bagan
pergantian {replacement chart), analisis Markove
(Markove analysis), analisis kekosongan {vacancy analysis), melalui
mana akan diketahui apakah ketersediaan {supply) sama
dengan kebutuhan {demand),
supply lebih
besar daripada kebutuhan, dan supply lebih
kecil daripada kebutuhan.
Situasi di atas akan menentukan berbagai program yang akan dilakukan seperti perekrutan, pengaturan
ulang pekerjaan, pelatihan, program
pensiun dini, dan Iain-lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Derek Torrington Dan
Tan Chwee Huat, Hummanresource Management For South East Asian Marihot Tua
Efendi Hariandja, Drs.,M.Si
Senantiasa Belajar: Makalah Perencanaan Sumber Daya Manusia >>>>> Download Now
ReplyDelete>>>>> Download Full
Senantiasa Belajar: Makalah Perencanaan Sumber Daya Manusia >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Senantiasa Belajar: Makalah Perencanaan Sumber Daya Manusia >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK pc